Rabu, 01 Juli 2015

Selamat datang Juli

Entah apa kaitanya tulisan saya dengan datangnya bulan juli yang pasti bulan juli kali ini serasa berbeda.sepi dan menyendiri...itulah yang ku rasakan..
Aku Adalah seorang suami,juga seorang Ayah.hari-hari ku jalani tidaklah mudah,hidup antara dua rumah.Antara mertua dan orang tua ku,Antara keluarga dan pekerjaanku..
8bulan yang lalu Aku adalah seorang karyawan,mempunyai penghasilan dan mungkin pendapatan tambahan.8 bulan yg lalu Anak ke dua ku lahir,dari pengalaman anak pertama aku putuskan Berhenti menjadi karyawan untuk beralih kewira usaha,dengan dukungan istri ku saat itu ku mulai usahaku.Prioritasnya Adalah mengasuh Anak di kala Istri bekerja.
8 bulan berlalu ku jalani usahaku,semula lancar-lancar saja,tp semua berubah seiring berjalanya waktu...
Mertuaku yg hanya tinggal seorang Ibu memperlakukanku dengan rendah,setiap kali aku plg ke rumah tidak ku dapati makanan di meja makan,di sembunyikan entah dimana bahkan nasi yang ku ambil pun di minta kembali,hingga ku urungkan niatku untuk makan.Aku sering kali di tuduh atas kerusakan
yg terjadi di rumah,mulai dr keran air
,pintu yg rusak dsb.pernah suatu malam aku tidur bersama Anaku,tiba-tiba mertuaku masuk dan menyeret selimut yang ku kenakan.entahlah,aku merasa heran dg keaadaanku...terbesit sakit hati yg mendalam dg perlakuan itu.Aku seorang Lelaki di kehidupan rumah tangga tinggal bersama mertua,4 tahun ku jalani segala upaya telah ku lakukan  tapi tetap tidak ada artinya.apa yang ku berikan mungkin suatu kewajiban,namun kadang kala tidak semua lancar ada kalanya usahaku sepi dan lagi lagi menjadi alasan keributan.dan aku pun di sudutkan,bukan salahku aku miskin.itu bukan keinginanku,aku bukan orang yg berdiam diri dg keadaan ini aku telah berupaya yg terbaik dlm bidangku..tetap saja keberuntungan blm berfihak padaku.Mulai lah semua tuduhan ini di alamatkan padaku.terlebih istriku seorang wanita pekerja mempunyai Penghasilan jauh lebih baik dariku.kata-kata minta ceraipun sering ku terima...hati ini tidak lagi mampu menahan semua cambuk kata-kata pedas istriku..hanya Anak-anaku yg kadang mampu membuatku bertahan.hanya mereka aku berupaya sedemikian rupa.
Bukan kah rezeki sudah di gariskan?kenapa seolah aku yg di tuding atas segala kekacauan ini.Anak-anaku belumlah mengerti  permasalah yg ku hadapi,aku tidak menyerah  Nak,lihatlah kedua tangan ini yg senantiasa memeluk kalian,lihatlah wajah konyol ini yg selalu mencoba membuat kalian tertawa....bukan demi yg lain tp demi kalian nak.Maaf jika Ayahmu ini miskin,tp lihatlah...Ayah sedang bekerja untuk kalian.tp...percuma ayah tidak pernah mendapat tempAt di hati nenek dan ibumu..mereka kecewa karena Ayah ini miskin...
Ayah hanya ingin bersama kalian...cuma itu..kalian Anak baik,sudilah suatu hari kalian ingat canda tawa kita..tangan kasar inilah yg selalu menghapus tangismu.memberi keberanian pada mu selayaknya lelaki...
tangan kasar ini juga yg tidak lelah menggendongmu...jauh di dasar hatiku biarlah derita ini jadi miliku dan ku sisakan hanya kebahagiaan buat kalian.selamanya...mungkin jika suatu saat kalian menjadi lebih baik biarlah Ayahmu ini tetap seperti ini.Memandang mu bocah laki -laki kebanggaan ku.......

juli 2015,Aku suami yg tidak berarti

Selasa, 21 Oktober 2014

Motor klasiku-Tumbuh bersama di jalanan Indonesia

Sebenerya ini cuma sepenggal kata yang keluar begitu saja dengan bermaksud mempersepsi kan sesuatu kecintaan saya terhadap motor klasik,

Ya..beberapa tahun yang lalu,saya membeli sebuah sebuah motor Honda c700 keluaran tahun 82...Sebuah besi tua,dengan mesin dan part yang sebagian sudah keropos ataupun berkarat..seimbang dengan harganya sekitar 650rb.sebenernya tidak terlalu butuh akan keberadaan motor ini di rumah saya,terlebih saya sudah memiliki sepeda motor lain.tapi...begitulah,ternyata ketertarikan saya terhadap sepeda motor jenis supercub tidak bisa saya abaikan.

Saya ingat dulu tahun 90an,saya masih kecil dan Bapak saya memiliki motor serupa dengan warna merah.di sela-sela kesibukanya sebagai pedagang Bakso saya sering diajak Bapak untuk naik sepeda itu entah itu keliling kota ataupun buat belanja.saya pasti senang sekali ikut bersepeda motor dengan Bapak,bapak membelinya dengan harga 2.500.000.kalau di.sesuaikan dengan kurs rupiah saat ini mungkin senilai 13jt an,terlebih harga bensin saat itu sekitar Rp.250,- tapi itu kan dulu di saat semua serba gampang,di era Soeharto memang saya akui makanan murah,sandang dan papan pun terjangkau.beda dengan saat ini,...
Kembali ke sepeda motor supercub c700.dari awal saya membeli kondisi fisik nya cukup mengenaskan,keropos,cat pudar dan beberapa bagian body sudah di mutilasi dan hanya mesin saja yang Alhamdulillah masih bagus,meski butuh sedikit servis.
Seiring waktu berjalan saya permak honda supercub tua milik saya,biar lebih klasik kepala dan ekor saya aplikasi milik Honda c70.secara bertahap saya ubah sedikit demi sedikit menyerupai honda c70...

Meski baru beberapa tahun memilikinya ternyata saya semakin senang mengendarainya.selain perawatanya mudah,tentu dengan keadaan seperti ini membuat saya lebih pede di jalan raya,hal yang paling penting adalah kerukunan,etika dan persaudaraan yg erat dengan pemilik motor lawas lainya,dan justru mempunyai wadah tersendiri bagi pecintanya.motor honda klasik selalu menjadi perhatian dan perbincangan siapa pun yang memperhatikanya..dan mereka tidak membantah bahwa motor klasik memiliki range harga yang 'wah'...mulai dari modifikasi sampai perawatan lainya bisa jadi lebih mahal dari pada motor modern sekalipun.sebagai contoh adalah harga motor saya yang cuma 650rb,jika.di kalkulasi biaya modifikasi menjadi seperti sekian tidak cukup dengan uang 2jt.apalagi mempertahankan keaslianya...dengan part lain yang sedikit di sesuaikan dengan kondisi motor tersebut.
Itulah cerita singkat tentang kepemilikan sepeda motor lawas,saya hanya ingin menikmati momen-momen indah dengan sepeda ini,sambil mengobati rasa rindu yang dalam terhadap Bapak saya.yang dulu dengan motor serupa telah mengantarkan saya ke sekolah,belanja atau pun keliling kota.dengan motornya berjualan Bakso dan mengais rejeki buat keluarga.Bapak pernah bilang "...ojo nyepelke barang cilik,durung mesti sokmben bakal mampu nduweni.."
Itu kata yang masih saya ingat sampai sekarang.seberapa besarnya penghasilan saya,bahkan itu belum mampu untuk memiliki sesuatu yang bernilai sederhana tanpa keseriusan.Salam satu aspal,sedulur dari Sukoharjo jawa tengah...

Tulang yang rapuh

...adzan di masjid tanda sholat isya berkumandang.seorang pria tampak bergegas dan berkemas untuk menuju pulang,tampak wajahnya yang kusam di terpa debu jalanan seharian,sesekali batuk dan mengusap peluh yang menetes di wajahnya...
Tas ransel berisi dagangan di taruh di punggungnya,terlihat berat namun dia sepertinya sudah biasa.seorang pria yang bekerja sebagai sales lepas.menjajakan kartu perdana dan berjualan pulsa keliling dari kios ke kios,mendapat penolakan dari apa yang dia tawarkan,kadang mendapat cemooh bila hasil tidak sesuai harapan sang majikan.jika tidak laku hari ini maka akan di titip jual,dengan harapan esok atau lusa hari akan jadi uang untuk bayar setoran,sisanya buat makan.

Di pertigaan kecil sebuah jalan dia berhenti,mampir di sebuah angringan untuk sekedar membeli teh hangat,atau untuk mengusir dinginya angin malam.Terkadang bila bertemu teman senasib saling cerita dan tukar pengalaman sudah bisa membuatnya senang..
Hanya minum teh menahan lapar di perut,dan senyuman kecil di bibirnya seolah membayangkan kebahagian yang akan dia temui sesaat lagi,ya...kebahagian yang setiap hari dia rasakan ketika berjumpa dengan Anaknya..si thole. Rasa lelah dan resah yang menemaninya seharian seolah sirna ketika di sambut anak laki-lakinya.
   Kehidupan selalu berjalan tidak ramah bagi sebagian orang.Berangkat pagi dan pulang malam sudah biasa,kadang pengeluaran tidak sebanding dengan yg di dapat segala cara di upayakan hanya untuk membahagiakan anak dan istri tercinta,apa yang di dapat belumlah tentu dia rasakan sendiri,hanya tersisa senyum manis di wajah orang-orang tercinta.jauh di dasar hati,seorang ayah tidak mengambil sesuatupun yang di upayakanya melainkan demi keluarga...tak lebih baginya pakaian yang melekat dan makan seadanya sudahlah cukup.
Mengertilah kalian wahai anak-anak dan para istri..sesungguhnya di pundak seorang suami atau ayah di tanggungkan dosa dan rejeki kalian.ridho nya adalah jalan menuju keselamatan,tiap tangis seorang ayah hanya karena kecintaan luar biasa bagi anak-anak.Tidak sekalipun di dengar keluhan,bahkan ratapan dari bibirnya,karena menurutnya hanya dialah yang patut merasakan kerasnya dunia.terkadang permasalahan selalu di besar-besarkan,apa yang telah di upayakan seorang suami tidaklah berati,tidak membekas seperti air di daun talas,itu bukan.apa-apa sekali lagi demi keluarga tercinta.ringankanlaj beban suami atau ayahmu,karena sesungguhnya hanya senyum kalian yang mampu mengobati lelahnya,....tak.ada kebahagiaan di dunia ini yang sebanding dengan kebahagian yang akan di raih anak-anaknya.

Minggu, 25 Mei 2014

TEMPAT TERINDAH

Dahulu kala,semasa kanak-kanak terasa begitu melekat setiap kenangan indah itu.Hari berganti serasa cepat,seolah baru kemarin terjadi,serasa baru kemarin aku alami.

Hari ini 25 mei 2014,Tak terasa sudah puluhan tahun berlalu,riuh hari dan penat yang selalu menemani di usia ku saat ini.ingin berlari jauh ke masa kecilku,menemui teman-teman tempat berbagi riang dan senang.Teman-teman masa kecil polos,lugu serta tulus dalam berkawan yang tidak pamrih dalam menolong.satu hal yang telah kita.lupakan dari masa kecil adalah,mereka.begitu mudah memaafkan dan melupakan pertengkaran

..atau,kembali dalam dekapan ibu dengan belaian tanganya yang menenangkanku,mengusap air mata dari pipi ini yang membuang jauh segala gelisahku.

Yaaa,dia adalah ibu bukan yang lain.Tuhan telah mengutusnya dalam kehidupan nyata bagi ku.tiada wanita sehebat dirinya,dengan lemah lembut menyuapiku,dengan suara yang lirih menasehatiku,dengan tangan lemahnya menggendongku..cintanya tak pernah padam untuk anak-anaknya.
Kini di usianya yang tak lagi muda masih saja setia mencintaiku,tulus tanpa syarat.walau sudah seharusnya ku balas semua budinya,seandainya bisa ku berikan isi dunia,tentulah tidak sebanding dengan tetesan peluh keringat dalam mendewasakanku.
Aku telah mencoba,sekiranya aku tidak bisa membuatnya bahagia,akupun enggan menyakiti perasaanya."maafkan aku ibu,.."
Bagiku dialah tempat terindah dalam hidupku,dan bagiku syurga di telapak kakimu.

Hujan rintik-rintik di luar sana semakin menambah syahdu perasaanku Angin malam seolah melambungkan ingatan semua itu.
Beberapa hari yang lalu,sesuatu yang buruk terjadi padaku,tak bisa aku menggambarkan masalahku,toh tidak ada gunanya lebih baik aku simpan saja rapat-rapat di hati ini.
Aku ambil sebatang rokok,lalu ku nyalakan...mengosongkan fikiran,dan mencoba tenang.meniti perlahan jurang-jurang kehidupan yang terjal dan penuh tantangan.Aku sadar jika tidak berhati-hati akan terperosok ke jurang kehampaan yang panjang.Saat ini pun.aku terseok oleh lika-liku kehidupan.getir!!itulah yang aku rasakan.
Ku teguk teh dingin tanpa gula yang ada di sampingku,nikmat sekali meskipun jika hangat dan manis terasa lebih nikmat,Di teras rumah di temani pena aku keluhkan setiap laraku agar setelah ini redam amarahku.Bagi ku cukup pena dan kertas saja yang tau.
Malam semakin larut dan detak jam dinding seperti irama nada di kesunyian malam.Aku.masih terjaga meski sekarang pukul setengah dua.
Hmmm...Aku langkahkan kaki menuju ke kamar,terlihat sosok mungil yang sedang tertidur pulas,sesekali tersenyum dalam tidurnya.bocah lelaki dengan baju yang tak muat lagi,mungkin sedang bermimpi indah.Ku tarik selimut lusuh untuk menyelimuti tubuhnya,ya...hanya selimut lusuh yang kami punya tapi begitu hangat di kala dingin menyengat.dinding-dinding kamar yang catnya memudar menjadi penopang di kala dingin menerjang."Bermimpilah Nak,ayah akan selalu berada di sampingmu..hingga pagi tiba,peluk cium untukmu Anaku.biarlah kegetiran ini selalu menjadi semangatku untuk memberi senyum di pipimu"
Aku keluar lagi dari kamar menuju teras,melanjutkan lamunan sederhana dari seorang yang tak punya.
Tak perlu aku berteriak pada dunia untuk.mengharap iba,karena aku yakin aku pasti bisa.
Teman,mungkin di sana kalian juga sedang gelisah,atau berputus asa dengan keadaan ini,mungkin juga terluka karena dunia tak seramah ibu kita,percayalah ini tidak benar-benar menyakitkan ini hanya sementara,esok setelah pagi matahari terbit akan ada harapan baru di masa depan.Bangkit dan gengganmlah semangat mu untuk mewujudkan impian masa kecilmu.atau...
Di kemudian hari kita akan terbangun saat kita lupa akan usia,saat mata ini tak lagi awas.memandang,saat kaki dan tangan tak lagi.menopang,setidaknya masih terlselip memori indah masa anak-anak.dan membiarkan raga kita terseret usia,sampai saatnya menutup mata lalu mungkin hanya menjadi cerita sesaat lalu di lupakan..
Teman,bersabarlah...karena hanya itu yang sanggup kita lakukan...

Dwi s-25-05/2014

Selasa, 20 Mei 2014

BERBEDA ADALAH IDENTITAS KITA

Seperti judul saya diatas,saat ini menjelang pilpress 2014 di media sosial bahkan di media massa beredar berbagai macam isu,doktrin ataupun opini pribadi yang menurut saya bersifat SARA.
Visi dan misi bangsa seolah di belokan,mencoba mengubah identitas bangsa kita.seolah ingin berkata bangsa ini hanya terdiri dari satu agama,satu suku dan satu budaya.mengesampingkan Golongan lain dan menciptakan jurang pemisah antara pribumi dan non pribumi,antara muslim dan non muslim,antara pengusaha dan rakyat jelata.
Saya bukan orang yang fanatik terhadap suatu partai politik tertentu,saya buta akan politik tapi saya berharap pada saatnya nanti saya memilih orang yang tepat  untuk menjadi pelayan bangsa dan negara,mengembalikan jatidiri bangsa,mengangkat derajat bangsa melalui perekonomian dan pendidikan serta merubah sistem pemerintahan yang masih acak adul,birokrasi yang rumit,pendelegasian kekuasaan untuk.memperkaya diri sendiri dan lain-lain.
Dan yang pasti saya berharap sosok itu mampu menegakan hukum yg adil,berkarya dan bekerja bersama bangsa ini.
Seolah tak habis harapan yang saya harap terwujud di kemudian hari.
Dahulu di negeri ini terkenang cerita hebat dari nenek moyang kita tentang sebuah negeri dengan armada maritim kuat,sistem agraris yang hebat dan keramah tamahan anak negeri.
Dulu,di sini adalah surga bagi para pendatang untuk berbagi ilmu,berniaga dan bekerja sama...rempah rempah yang melimpah,sumber daya alam yang besar dan kekayaan budaya yang elok bagi siapa saja yang singgah.
Itu dulu,mungkin saat kejayaan kerajaan majapahit dengan Maha patih Gajah Madan.sekarang sudah berbeda,kita adalah bangsa yang kerdil,berkarya atas perintah asing,menjadi konsumen produk-produk buatan asing,menjadi penonton drama-drama kehidupan yang telah di skenario-kan oleh mereka para lintah darat yang punya jabatan.
Segala aspek kehidupan telah di susupi faham-faham kapitalis,di masyaRakat perasaam kita terlalu mengagung-agungkan golongan sendiri,lupakah kita bahwa negeri kita itu berpancasila??lupa akan undang-undang dasar sebagai undang-undang pokok penyelaras pola hidup nermasyarakat kita??mungkin sepuluh tahun atau entah kapan,kekayaan negeri ini hanya dongeng,keramah tamahan kita bagai cerita fiksi,perjuangan nenek moyang kita hanya mitos yang di lupakan generasi mendatang.
Saatnya kita duduk bersama,bergandeng tangan,tetap berdiri di bawah merah putih,membangun negeri tercinta ini.Jadikanlah kita sebagai pelopor keanekaragaman berbangsa,berbudaya dan bermartabat di panggung dunia.
Sekian tulisan ini,semoga menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa masih ada yang perlu di perjuangkan di negeri tercinta ini.salam persaudaraan!!!

Dwi-Solo-Outers

Selasa, 13 Mei 2014

Yang terbaik

Dua belas tahun yang lalu,sekitar tahun 2002 aku adalah seorang remaja biasa,lulus Smu dan mungkin saat itu aku punya cita-cita dan ambisi.Jiwa yang bergejelolak dan hiruk pikuk dunia seolah adalah keseharianku.Lulus Smu,aku kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta mengambil jurusan Fisipol Ilmu telekomunikasi.
Masa awal kuliah ku jalani dengan hati-hati,karena jauh di sana Bapak Ibuku bekerja keras untuk membiayai kuliahku.Kesibukan demi kesibukan aku lalui,perlahan di terasa ternyata uang saku kiriman orang tuaku tidaklah cukup menunjang kebutuhanku,aku pun berfikir untuk menjadikan waktu luangku untuk bekerja mencari uang,siapa tau aku beruntung dan bisa membantu beban biaya orang tua untuk meng-kuliahkan aku.
Semua hal sudah aku coba,menjadi kuli panggung di sebuah EO,jasa rental pengetikan,berjualan pulsa dan berjualan pakaian dari pintu ke pintu.Saat itu terasa begitu susahnya mencari uang,bahkan penghasilanku pun hanya cukup untuk biaya operasional keseharianku.mencoba dan mencoba,itu yang ku lakukan.

Permasalah timbul ketika ternyata Ayahku jatuh sakit,rasanya niatku untuk melanjutkan kuliah pupus.Tidak berpatah arang,aku mencoba lagi bekerja mencari solusi agar aku bisa membiayai kuliahku sendiri,karena aku bukan anak kaya yang serba ada.tapi tak apalah,aku menyadari aku tidak mungkin menyelesaikan kuliahku dengan biaya seadanya.setelah semua yang ku lakukan akupun menyerah pada keadaan,membiarkan cita-cita masa kecilku hilang...menyisakan kekecewaan terberat di hatiku,terlebih orang tuaku.
Dan hidup masih harus berlanjut,dengan kegetiran-kegetiran masa mudaku,terasa asinya garam kehidupan,aku berdiri dengan segenggam harap bawha kelak nasib baik berpihak pada orang yang tulus dalam bekerja.

Kini,setelah kerja keras dan kesusahan setidaknya aku merasakan apa yang telah aku kerjakan di masa lalu,aku mungkin bukan orang yang cukup sukses dalam kehidupan ini,tapi aku adalah orang yang masih berdiri meski masalah-masalah datang silih berganti.aku masih berdiri untuk mengkoreksi dan berambisi di masa depan,buatku tak ada keterbatasan sampai kapan aku harus berhenti berusaha.selama nafas masih di tenggorokan,selama itulah semangat aku genggam.bukan untuk ku sendiri,tapi untuk orang-orang yang selalu ada untuku.untuk orang yang memberiku senyum di kala penat menghimpitku,untuk orang yang mengucapkan namaku dalam doanya,untuk orang yang bersabar dan iklash bersamaku dan juga untuk kehidupan yang telah memberi begitu banyak arti.dan aku pun percaya,jika segala sesuatu mudah di raih maka keberhasilan itu terasa hambar,begitu sebaliknya jika keberhasilan di raih dengan kerja keras maka akan lebib terasa berarti.

Tidak perlu degradasi mental,apa lagi menyerah karena mungkin orang yang saat ini sukses pun suatu hari akan bisa saja gagal.hidup terus berputar,karena itulah hidup ini terasa bermakna.tanpa tangis sebuah senyuman tak akan ada artinya.
Saya bukan orang yang sukses,tapi saya adalah orang yan percaya takdir ini adil.semua hal.pasti punya konsekuensinya,inilah pilihan bagi kita.dengan tangan dan kaki kita sibak hari esok yang lebib  baik.

Senin, 28 April 2014

BUTUH AKSI NYATA BUKAN SEKEDAR PEDULI

Rasanya sudah muak dengan berbagai permasalahan di negeri ini,dari mulai politik yang memanas,himpitan ekonomi,pertikaian,perang saudara di timika dan terahir adalah pelecehan seksual di J.I.S(JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL).
tak adil sepertinya jika rakyat di suguhi berbagai berita-berita memilukan dari penjuru negeri.aku iso opo??aku raiso opo-opo,aku rapopo....sambil mengusap dada,seolah putus asa menatap negriku.
Jakarta International School,sekolah taman kanak-kanak elit di negeri ini,di sana banyak orang-kaya menitipkan putra-putri mereka untuk belajar dan bermain layaknya anak-anak lain di dunia.Tapi naas bagi beberapa orang tuanya,anak.mereka jadi korban nafsu binatangan pihak sekolah.sungguh biadap,pelecehan seksual di usia sangat belia.tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata seperti apa sakitnya perasaan orang tua mereka.
Salah mereka apa?mereka cuma anak-anak!berapa kali lagi harus muncul di media berita sekacam itu??kekerasan fisik,ekploitasi dan peleceham seksual?saya pribadi merasa amat sangat prihatin dengan peristiwa semacam itu.Apa yang si pelaku biadap itu pikirkan??KENAPA ANAK-ANAK SELALU DI KORBANKAN???mereka orang sakit jiwa yang berkeliaran,mungkin saat ini di setiap tempat mereka ada menunggu mangsa baru.
Hukuman di negeri ini tak cukup memberi pelajaran bagi orang lain,sehingga permasalahan di negara ini terus berlanjut.
Andai saja  hukum yang lebih nyata seperti di Brunai Darusallam atau Arab Saudi mungkin tidak kita lihat lagi kuruptor atau pencuri tertawa lebar di televisi karena tangan mereka telah di potong atau di tembak mati,juga pembunuh karena mereka telah menebus kesalahanya di penggal,atau tukang zina yang di rajam di muka umum.
Tapi itulah negeri kita,negeri seribu tangis,negeri seribu pilu,negeri para koruptor tersenyum lebar,negeri para pencuri beraksi bahkan di siang hari,negeri para maniak seks melebarkan aksi mengincar wanita atau anak-anak untuk di lecehkan dan negeri penuh emosi karena pancasila dan undang-undang hanya hiasan konstitusi belaka.
Saya hanya seorang blogger,seorang suami dan juga seorang ayah..tidak banyak yang dapat saya lakukam untuk merubah negeri ini,hanya sedikit saran.lindungilah orang yang Anda cintai,genggang erat tangan mereka dan berikan visi bahwa Anda,saya mereka bisa membuat negeri ini sedikit lebih baik dengan berasabar,berkarya,menghormati dan saling mengajarkan kebaikan.segala kebaikan tidallah pernah akan terlambat untuk di lakukan,berikan semangat positif dalam setiap langkah dan jagalah cinta dan kehormatan keluarga kita.