...adzan di masjid tanda sholat isya berkumandang.seorang pria tampak bergegas dan berkemas untuk menuju pulang,tampak wajahnya yang kusam di terpa debu jalanan seharian,sesekali batuk dan mengusap peluh yang menetes di wajahnya...
Tas ransel berisi dagangan di taruh di punggungnya,terlihat berat namun dia sepertinya sudah biasa.seorang pria yang bekerja sebagai sales lepas.menjajakan kartu perdana dan berjualan pulsa keliling dari kios ke kios,mendapat penolakan dari apa yang dia tawarkan,kadang mendapat cemooh bila hasil tidak sesuai harapan sang majikan.jika tidak laku hari ini maka akan di titip jual,dengan harapan esok atau lusa hari akan jadi uang untuk bayar setoran,sisanya buat makan.
Di pertigaan kecil sebuah jalan dia berhenti,mampir di sebuah angringan untuk sekedar membeli teh hangat,atau untuk mengusir dinginya angin malam.Terkadang bila bertemu teman senasib saling cerita dan tukar pengalaman sudah bisa membuatnya senang..
Hanya minum teh menahan lapar di perut,dan senyuman kecil di bibirnya seolah membayangkan kebahagian yang akan dia temui sesaat lagi,ya...kebahagian yang setiap hari dia rasakan ketika berjumpa dengan Anaknya..si thole. Rasa lelah dan resah yang menemaninya seharian seolah sirna ketika di sambut anak laki-lakinya.
Kehidupan selalu berjalan tidak ramah bagi sebagian orang.Berangkat pagi dan pulang malam sudah biasa,kadang pengeluaran tidak sebanding dengan yg di dapat segala cara di upayakan hanya untuk membahagiakan anak dan istri tercinta,apa yang di dapat belumlah tentu dia rasakan sendiri,hanya tersisa senyum manis di wajah orang-orang tercinta.jauh di dasar hati,seorang ayah tidak mengambil sesuatupun yang di upayakanya melainkan demi keluarga...tak lebih baginya pakaian yang melekat dan makan seadanya sudahlah cukup.
Mengertilah kalian wahai anak-anak dan para istri..sesungguhnya di pundak seorang suami atau ayah di tanggungkan dosa dan rejeki kalian.ridho nya adalah jalan menuju keselamatan,tiap tangis seorang ayah hanya karena kecintaan luar biasa bagi anak-anak.Tidak sekalipun di dengar keluhan,bahkan ratapan dari bibirnya,karena menurutnya hanya dialah yang patut merasakan kerasnya dunia.terkadang permasalahan selalu di besar-besarkan,apa yang telah di upayakan seorang suami tidaklah berati,tidak membekas seperti air di daun talas,itu bukan.apa-apa sekali lagi demi keluarga tercinta.ringankanlaj beban suami atau ayahmu,karena sesungguhnya hanya senyum kalian yang mampu mengobati lelahnya,....tak.ada kebahagiaan di dunia ini yang sebanding dengan kebahagian yang akan di raih anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar