Selasa, 20 Mei 2014

BERBEDA ADALAH IDENTITAS KITA

Seperti judul saya diatas,saat ini menjelang pilpress 2014 di media sosial bahkan di media massa beredar berbagai macam isu,doktrin ataupun opini pribadi yang menurut saya bersifat SARA.
Visi dan misi bangsa seolah di belokan,mencoba mengubah identitas bangsa kita.seolah ingin berkata bangsa ini hanya terdiri dari satu agama,satu suku dan satu budaya.mengesampingkan Golongan lain dan menciptakan jurang pemisah antara pribumi dan non pribumi,antara muslim dan non muslim,antara pengusaha dan rakyat jelata.
Saya bukan orang yang fanatik terhadap suatu partai politik tertentu,saya buta akan politik tapi saya berharap pada saatnya nanti saya memilih orang yang tepat  untuk menjadi pelayan bangsa dan negara,mengembalikan jatidiri bangsa,mengangkat derajat bangsa melalui perekonomian dan pendidikan serta merubah sistem pemerintahan yang masih acak adul,birokrasi yang rumit,pendelegasian kekuasaan untuk.memperkaya diri sendiri dan lain-lain.
Dan yang pasti saya berharap sosok itu mampu menegakan hukum yg adil,berkarya dan bekerja bersama bangsa ini.
Seolah tak habis harapan yang saya harap terwujud di kemudian hari.
Dahulu di negeri ini terkenang cerita hebat dari nenek moyang kita tentang sebuah negeri dengan armada maritim kuat,sistem agraris yang hebat dan keramah tamahan anak negeri.
Dulu,di sini adalah surga bagi para pendatang untuk berbagi ilmu,berniaga dan bekerja sama...rempah rempah yang melimpah,sumber daya alam yang besar dan kekayaan budaya yang elok bagi siapa saja yang singgah.
Itu dulu,mungkin saat kejayaan kerajaan majapahit dengan Maha patih Gajah Madan.sekarang sudah berbeda,kita adalah bangsa yang kerdil,berkarya atas perintah asing,menjadi konsumen produk-produk buatan asing,menjadi penonton drama-drama kehidupan yang telah di skenario-kan oleh mereka para lintah darat yang punya jabatan.
Segala aspek kehidupan telah di susupi faham-faham kapitalis,di masyaRakat perasaam kita terlalu mengagung-agungkan golongan sendiri,lupakah kita bahwa negeri kita itu berpancasila??lupa akan undang-undang dasar sebagai undang-undang pokok penyelaras pola hidup nermasyarakat kita??mungkin sepuluh tahun atau entah kapan,kekayaan negeri ini hanya dongeng,keramah tamahan kita bagai cerita fiksi,perjuangan nenek moyang kita hanya mitos yang di lupakan generasi mendatang.
Saatnya kita duduk bersama,bergandeng tangan,tetap berdiri di bawah merah putih,membangun negeri tercinta ini.Jadikanlah kita sebagai pelopor keanekaragaman berbangsa,berbudaya dan bermartabat di panggung dunia.
Sekian tulisan ini,semoga menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa masih ada yang perlu di perjuangkan di negeri tercinta ini.salam persaudaraan!!!

Dwi-Solo-Outers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar