Kamis, 12 Desember 2013
Aku ingin sehebat diriMu
"....Aku hanya bisa mengeha nafas panjang,merasakan penat beban yang mengimpitku,angan jauh melayang pada 20tahun yang lalu,masa kanak-kanak.meski bukan terlahirdari keluarga kaya namun masa kecilku terasa sangat bahagia.Bapak adalah seorang pedagang Bakso keliling,aku masih ingat beliau selalu bangun pagi-pagi buta untuk berbelanja ke pasar,setiap pulang selalu membawa oleh-oleh.begitu senangnya jajanan itu ku makan,kadang harus berebut dengan adiku
yaaa...masih ku ingat Bapaku adalah perantau pekerja keras,dengan tanganya yang kekar dan kasar Beliau membelaiku,menggendongku dan menimangku.Di waktu malam selesai berjualan aku diajak berkeliling kota dengan sepeda motor bututnya,menikmati setiap sudut jalanan kota.
Di saat aku sakit,Bapak selalu menghiburku,menemani aku terjaga hingga aku bisa tertidur lagi.Guratan wajahnya yang riang mampu menenangkanku,memberi rasa aman dengan dekapanya.Aku ingat sewaktu sekolah SD,diantar dan di jemput.atau saat aku pulang telat ku dapati wajah murung dan cemas Bapak yang mungkin mengkawatirkan aku.Dia selalu bertanya tentang pelajaran sekolah yang aku terima.Ada kalanya ketika Bapak berjualan daganganya sepi,tapi seolah dengan semangatnya dia tidak pernah berhenti berusaha untuk menghidupi kami.Banyak hal yang beliau ajarkan terutama tentang kejujuran.kami mungkin bukan orang kaya,tapi Bapak selalu mengajarkan untuk jujur dan sederhana.Sewaktu aku kecil bapak hanya seorang buruh yang berganti-ganti bidang pekerjaan,dari mulai buruh tani,bangunan,buruh di pabrik batik cap dan sebagainya,terahir berdagang bakso.
waktu berjalan serasa begitu cepat,hingga aku beranjak dewasa.Hingga aku duduk di bangku kuliah,terpisah jauh dari orang tua.kehidupan aku jalani dengan berusaha mandiri,kadang perasaan kangen selalu menyertaiku,terlebih di saat bersamaan Bapak jatuh sakit.sakit stroke,yang menyebabkan beliau Lumpuh.hampir tidak bisa menggerakan tubuhnya,hanya bibirnya yang masih mampu berkata-kata.Sakitnya Bapaku membawa perubahan dalam hidup keluarga kami dan Ibu mesti mengambil alih usaha itu.berjualan bakso sambil merawat Bapak.satu persatu harta yang kami miliki terjual mulai dari rumah,sawah dan semua hasil dari usaha yang beliau geluti untuk di pakai berobat.sudah ratusan tempat di datangi mulai dari dokter sampai alternativ,tapi penyakit Bapak tak kunjung membaik hingga sekarang.dan beliau memutuskan pulang ke kampung halaman.
Hatiku sakit,melihat wajah yang dulu menimangku sekarang tertunduk layu,pucat dan keriput menemani masa tua nya,hatiku seolah berontak dengan nasib ini.Sebuah penyakit yang merubah kebahagiaan kami.
Beberapa hari yang lalu aku bertengkar dengan Bapak.masih kulihat wajah kecewa atas sikapku.Aku tau betapa sakit hatinya mungkin ketika mendengar ucapanku.aku menyesal,...Dalam hatiku masih ku kagumi Bapaku,semua sikap dan dedikasinya yang besar untuk keluarga ini,hanya demi agar esok kami masih bisa makan,aku dan saudaraku bisa bersekolah dan berusaha merubah kemiskinan untuk hidup yang lebih baik.Aku ingin bisa seperti dia.Seorang pria dengan tanggung jawab dan kebranian menghadapi kerasnya hidup.
Yaaa Allah,ampunilah dosa dan khilaf Bapaku,sayangilah dia seperti dia menyayangiku,ringankanlah beban hatinya,sembuhkanlah penyakitnya,berikanlah kami iman agar kami tidak tersesat dalam mencari ridhoMu.sesungguhnya Engaku mengetahui apa yang terbaik buat kami,sabarkan hati kami dengan cobaanmu dan jadikanlah kami masuk dalam hambaMu yang sholeh.amiiin...."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Star Sands Casino in Atlantic City is your new online gambling
BalasHapusIt's 바카라사이트 a simple idea for the casino to septcasino have a wide variety 바카라 of games and plenty of live dealer games. In addition to live dealers, the casino has a