Entah apa kaitanya tulisan saya dengan datangnya bulan juli yang pasti bulan juli kali ini serasa berbeda.sepi dan menyendiri...itulah yang ku rasakan..
Aku Adalah seorang suami,juga seorang Ayah.hari-hari ku jalani tidaklah mudah,hidup antara dua rumah.Antara mertua dan orang tua ku,Antara keluarga dan pekerjaanku..
8bulan yang lalu Aku adalah seorang karyawan,mempunyai penghasilan dan mungkin pendapatan tambahan.8 bulan yg lalu Anak ke dua ku lahir,dari pengalaman anak pertama aku putuskan Berhenti menjadi karyawan untuk beralih kewira usaha,dengan dukungan istri ku saat itu ku mulai usahaku.Prioritasnya Adalah mengasuh Anak di kala Istri bekerja.
8 bulan berlalu ku jalani usahaku,semula lancar-lancar saja,tp semua berubah seiring berjalanya waktu...
Mertuaku yg hanya tinggal seorang Ibu memperlakukanku dengan rendah,setiap kali aku plg ke rumah tidak ku dapati makanan di meja makan,di sembunyikan entah dimana bahkan nasi yang ku ambil pun di minta kembali,hingga ku urungkan niatku untuk makan.Aku sering kali di tuduh atas kerusakan
yg terjadi di rumah,mulai dr keran air
,pintu yg rusak dsb.pernah suatu malam aku tidur bersama Anaku,tiba-tiba mertuaku masuk dan menyeret selimut yang ku kenakan.entahlah,aku merasa heran dg keaadaanku...terbesit sakit hati yg mendalam dg perlakuan itu.Aku seorang Lelaki di kehidupan rumah tangga tinggal bersama mertua,4 tahun ku jalani segala upaya telah ku lakukan tapi tetap tidak ada artinya.apa yang ku berikan mungkin suatu kewajiban,namun kadang kala tidak semua lancar ada kalanya usahaku sepi dan lagi lagi menjadi alasan keributan.dan aku pun di sudutkan,bukan salahku aku miskin.itu bukan keinginanku,aku bukan orang yg berdiam diri dg keadaan ini aku telah berupaya yg terbaik dlm bidangku..tetap saja keberuntungan blm berfihak padaku.Mulai lah semua tuduhan ini di alamatkan padaku.terlebih istriku seorang wanita pekerja mempunyai Penghasilan jauh lebih baik dariku.kata-kata minta ceraipun sering ku terima...hati ini tidak lagi mampu menahan semua cambuk kata-kata pedas istriku..hanya Anak-anaku yg kadang mampu membuatku bertahan.hanya mereka aku berupaya sedemikian rupa.
Bukan kah rezeki sudah di gariskan?kenapa seolah aku yg di tuding atas segala kekacauan ini.Anak-anaku belumlah mengerti permasalah yg ku hadapi,aku tidak menyerah Nak,lihatlah kedua tangan ini yg senantiasa memeluk kalian,lihatlah wajah konyol ini yg selalu mencoba membuat kalian tertawa....bukan demi yg lain tp demi kalian nak.Maaf jika Ayahmu ini miskin,tp lihatlah...Ayah sedang bekerja untuk kalian.tp...percuma ayah tidak pernah mendapat tempAt di hati nenek dan ibumu..mereka kecewa karena Ayah ini miskin...
Ayah hanya ingin bersama kalian...cuma itu..kalian Anak baik,sudilah suatu hari kalian ingat canda tawa kita..tangan kasar inilah yg selalu menghapus tangismu.memberi keberanian pada mu selayaknya lelaki...
tangan kasar ini juga yg tidak lelah menggendongmu...jauh di dasar hatiku biarlah derita ini jadi miliku dan ku sisakan hanya kebahagiaan buat kalian.selamanya...mungkin jika suatu saat kalian menjadi lebih baik biarlah Ayahmu ini tetap seperti ini.Memandang mu bocah laki -laki kebanggaan ku.......
juli 2015,Aku suami yg tidak berarti